Home

Jumat, 27 Mei 2016

Mengapa Merajut?

merajut, belajar merajut, tutorial merajut, cara merajut, crochet, video merajut, cara merajut tusuk tulip, tulip stitch, crochet tulip stitch, tusuk tulip rajut, membuat tusuk tulip, belajar merajut dari awal
Jika ada yang melempari saya pertanyaan seperti judul di atas, saya sendiri belum tau bagaimana menjawabnya. Saya merajut berawal dari sekedar hobi dan lama-lama bisa dan biasa. Berani menerima pesanan dari orang lain bermula dari semakin bertambahnya kebutuhan hidup yang tidak cukup bisa dipenuhi apabila hanya mengandalkan gaji bulanan sebagai karyawan.

Alhamdulillah, sudah hampir enam tahun ini menjalani bisnis dari hobi, kebutuhan hidup sudah lebih dari cukup untuk dipenuhi. Dari situ keinginan untuk terus bisa ini itu makin bertambah. Mendapati pola gratis yang setiap hari sliweran wara-wiri di timeline facebook makin memacu saya untuk praktek belajar membuat ini itu, model ini itu dan mencoba jenis benang yang berbeda.

Ada seorang kawan yang bertanya, apa saya tidak bosan setiap hari merajut? Bosan tentu pernah, bahkan sering mampir ke keseharian saya. Semakin saya berusaha malas dan menghindari pekerjaan, saya membayangkan pundi-pundi rupiah yang saya abaikan. Wkwkwkwkwk. Tidak munafik, saya juga termasuk manusia yang cinta rupiah :P

Sebetulkan pola pikir saya yang sedang saya latih. Ketika saya bermalas diri, ada kawan lain yang sesama perajut sedang mencoba selangkah demi selangkah mempraktekkan pola rajut yang baru. Merajut model tas yang baru, atau model rajutan lainnya yang mungkin belom saya kuasai. Oleh sebab itu, saya tidak selalu menuruti kemalasan saya untuk bosan merajut.

Setiap hal yang dijalani manusia adalah sebuah pilihan. Ketika kita melihat orang lain sukses, itupun merupakan sebuah pilihan. Pilihan untuk hanya melihat. Disaat kita sibuk melihat dan memperhatikan, disaat itu pula orang yang kita lihat sedang bekerja lebih keras lagi untuk selangkah lebih maju dan berkembang dibanding kita. Seperti halnya kata pepatah: "rumput tetangga lebih hijau", sementara kita memperhatikan rumput tetangga yang sedang disiram dan dipupuk, gimana nasib rumput kita sendiri? wakwaw~~

Sesekali saya iri dengan kawan lain saya yang pegawai. Dipandang oleh masyarakat lebih 'bekerja' dibanding saya yang hanya bekerja di rumah. Lebih cenderung dianggap 'pengangguran' :D tetapi kembali lagi, jika saya adalah sebuah cangkir, kenapa harus meminta diisi air seember? Rejeki tidaklah tertukar. Allah maha adil membagi rejeki saya sesuai apa yang saya usahakan.

Jadi mengapa saya merajut? Karena dengan merajut, saya merasa jiwa saya hidup. Merajut pun bisa menghidupi raga saya. Alhamdulillah. Semoga menginspirasi para kawan perajut lain yang masih ragu untuk memilih terus merajut. :)

Sabtu, 02 April 2016

Tulip Etimo Rose Crochet Hooks for Super Late Birthday Gift

Dear Rajuters!

Pernah membayangkan sesuatu yang sudah lama diidam-idamkan untuk dibeli dan dimiliki yang akhirnya beneran jadi milik sendiri? Saya sih sudah, bulan ini! Yay, sebagai perajut, saya sudah lama naksir set Tulip Etimo Rose Crochet Hooks ini. Harga per set-nya yang lumayan nguras kantong, bikin saya mikir berkali-kali dan memastikan kembali sebelum membeli bahwa saya benar-benar butuh atau hanya sekedar ingin memiliki.

Sampai kemudian saya masuk dalam sebuah group jual beli benang dan alat rajut second di facebook. Dari sana bisa disimak bahwa benang sisa, benang atau alat baru yang tidak atau sudah tidak terpakai, bahkan project setengah jadi pun bisa dijual disana. Sayangnya, karena namanya juga tempat jualan bahan dan alat rajut second tentu harga yang dipatok tidak bisa terlalu tinggi seperti kita beli baru di toko off/online meski kondisinya masih bisa dibilang bagus dan mulus.

Sekitar pertengahan tahun 2015 lalu karena merasa sayang berdagang di group tersebut (lebih tepatnya demi menjual dengan harga yang patut, menurut saya pribadi tentunya) saya menjual benang dan alat rajut saya yang sudah tidak terpakai lagi di fanspage Rajut Merajut, disini. Alhamdulillah, semua sold out dan setuju membeli dengan harga yang saya patok. Dari situlah, saya semakin yakin untuk membeli dan memiliki jarum jarum tulip etimo rose ini. Dengan keyakinan dan harapan suatu saat ketika saya bosan, ingin beli yang baru atau mungkin sedang butuh uang, jarum rajut ini bisa saya jual dengan penurunan harga yang tidak terlalu rendah, hehehe

Tulip Etimo Rose crochet Hooks, rajut merajut, Crochet Hoooks, Jarum Rajut, Jarum Rajut Tulip, Jarum Tulip Etimo Rose, Jarum tulip etimo, jarum rajut ergonomic, jarum rajut ergonomik, jarum rajut berkualitas, kado ulangtahun, kado untuk perajut

Sesungguhnya, ada banyak orang yang berdampingan atau dekat dengan perajut tidak percaya bahkan terkesan meledek ketika tahu bahwa harga alat dan bahan rajut tidaklah murah, apalagi untuk alat rajut profesional dan berkualitas yang bahkan untuk memilikinya pun harus diimpor di luar negeri. Sebagaian besar dari mereka tentu berpendapat: "Jarum apaan sih, cuma buat ngait-ngait benang aja mahal banget", atau "Mahal banget sih, coba cek Tokopedia, pasti gak semahal itu", toenk dan kalau kalian cek, harga disana pasti gak lebih murah dari harga yang ditawarkan toko benang/alat rajut yang sliweran di timeline fesbuk :P

Alhamdulillah di awal tahun 2016 saya ditawari mbak Cici dari Yellowcrafts.com untuk ikut serta dalam Pre Order set Tulip Etimo Rose Crochet Hooks ini. Dari harga yang saya pantau di beberapa online shop pun harga yang dipatok oleh mbak Cici tergolong terjangkau, yakni Rp.1.100.000,- (FYI, di beberapa toko alat rajut lain ada yang menjual lebih mahal selisih 50-100rb) selisihnya tentu lumayan banget kan buat bayar ongkos kirimnya kan :D

Hasil bang-bing-bung dan umpul-umpul nyisihin garap orderan, akhirnya dimiliki juga. Meski pada dasarnya, dari 10 ukuran jarum yang ada, ukuran yang paling sering saya pakai adalah size 4 dan 6. Keduanya sudah saya miliki dalam bentuk satuan. Dan sekarang ini, bentuk dan warna jarum rajut nomor 6 sudah kumal karena seringnya dipakai. 

Mulanya, saya sempat kepikiran untuk nantinya meminta calon suami saya menjadikan set jarum rajut ini sebagai mas kawin. Sepertinya agak unik ketika calon suami berijabqabul "saya terima nikah dan kawinnya, ... dengan mas kawin seperangkat alat rajut tulip etimo rose dibayar tunai" :))

Tapi balik lagi, bukankah jodoh adalah misteri, kalau saat ini rejeki sudah menghampiri lebih dulu, apa salahnya saya beli sendiri sebagai kado ulang tahun dari dan untuk diri sendiri? Sambil mikir lagi, mau cari mas kawin pengganti apa lagi yang lebih unik :D

Write with Love,

Jumat, 18 Maret 2016

Tidak Semua Perajut Berusia Lanjut

Tidak Semua Perajut Berusia Lanjut, Perajut Muda, RajutMerajut, Rajutmerajut.com, Norika Ayu Dewi
Hai Crochet Lover!
Memasuki usia saya yang, eum ke-27 tahun, saya memutuskan untuk kembali menulis lewat blog. Sebelum blog ini, saya sudah punya blog pribadi yang secara khusus saya buat untuk menuliskan banyak hal. Tetapi karena satu dan lain hal, saya putuskan untuk menghapus saja blog tersebut.

Bicara tentang blog, sebelum blog ini pula, saya sudah me-manage blog khusus rajutan disini, dan disini. Keduanya ber-domain dan ber-sub domain sama, yakni rajutmerajut dan masih aktif saya manage sampai sekarang. Hal tersebut dikarenakan saya pribadi yang hobi merajut dan memilih menjalani usaha melalui dunia seni kriya di banding bekerja diluar rumah. Kalian bisa order di saya kalau berkenan dibuatkan kreasi rajut tangan ya :P

Saya memilih membuat dan menuliskan hal ini di blog yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya dengan alasan utama tidak ingin mencampuradukkan cerita pribadi dengan cerita yang berkaitan dengan dunia rajut dan jual belinya. Nantinya, insyaAllah, blog ini saya khususkan untuk menulis hal-hal yang secara langsung tidak berkaitan dengan dunia bisnis rajut saya :D

Saya mengambil tag-line tidak semua perajut berusia lanjut. Awal mula quote ini saya buat adalah untuk mengikuti sebuah ajang post photo via instagram yang di adakan oleh member Upload Kompakan. Berpikir keras dengan quote apa ya yang bisa berkaitan dengan para perajut, muncullah ide menuliskan quote "tidak semua perajut berusia lanjut", entah mengapa saya sendiri dan kawan perajut muda lain merasa terwakili. Btw, 27 tahun masih bisa dibilang muda gak ya? :))

Dengan tidak terlalu berharap bahwa blog baru saya ini membawa banyak manfaat untuk umat manusia, seenggaknya semoga blog ini bisa menjadi tempat yang bisa saya jadikan sebagai lahan berbagi untuk diri sendiri dan sebagai memori tempat menuangkan banyak hal ya.

Write with love, 
rajutmerajut by Norika Ayu Dewi, Crochet with Love, Jual Rajutan